tag:blogger.com,1999:blog-70792311743872344542024-03-07T22:22:44.078-08:00Teacher of young learners - DiaryJust want to write what comes to my mind when I m in front of the computer.epusphahttp://www.blogger.com/profile/05808674959449123786noreply@blogger.comBlogger26125tag:blogger.com,1999:blog-7079231174387234454.post-42783642341282656842016-05-23T00:57:00.002-07:002016-05-23T00:57:39.593-07:00<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: large;"><b>Sex education for the beginners </b></span></span><br />
<br />
Maraknya kasus kekerasan sexual terhadap anak memicu keprihatinan semua orang tua, termasuk saya. Sebagai seorang guru, saya merasa harus melakukan sesuatu untuk membekali anak-anak agar bisa melindungi diri dan terhindar dari menjadi korban sexual harasshment.<br />
Sebenarnya saya masih bingung menentukan pendekatan dan cara penyampaian yang tepat agar anak-anak paham dan bukannya malah menjadi penasaran shingga ingin mencoba. Namun tiba-tiba kesempatan untuk menyampaikan hal itu muncul ketika salah satu siswa bertanya," Miss, aurat itu apa tho?'<br />
Saya jawab, " Aurat itu semua bagian tubuh yang ditutupi oleh celana dalam dan kaos dalam".<br />
Siswa," O..gitu".<br />
Selanjutnya terjadilah diskusi kelas yang heboh karena semua anak ingin bicara..<br />
Saya," Iya. Nah..menurut kalian, boleh gak aurat itu dilihat orang lain?"<br />
Siswa," Gak mau....gak boleh".<br />
Saya," Lho kenapa kok gak boleh?"<br />
Siswa, "Ya saru Miss/ ih..ya malu"<br />
Saya," Betul. Jadi aurat ini tidak boleh dilihat orang lain. Juga tidak boleh dipegang orang lain". <br />
Siswa," Lha kalau mama atau papa yang lihat?"<br />
Saya," Ya tetap tidak boleh. Kecuali kalau kamu yang minta tolong karena auratmu sakit. Nah, itu baru boleh".<br />
Siswa," Miss...miss..tapi kok auratku pernah dilihat sama dokter?"<br />
Saya," Kalau dokter boleh, asal disitu ada mama atau papamu yang menemani dan kamu benar-benar sedang sakit".<br />
Siswa," Miss..miss..tapi kemarin Kevin lihat auratku".<br />
Saya," Lho kok bisa?"<br />
Siswa," Kan waktu itu kita pipis bareng di kamar mandi"<br />
Saya," Lho ya nggak boleh"<br />
Siswa," Lha aku takut pipis sendirian Miss."<br />
Saya," Kalau begitu, kalian boleh berdua ke kamar mandi, tapi kalau yang satu sedang pipis di dalam, yang satu nunggu diluar. Nanti gantian".<br />
....daaaannnn......diskusi berlanjut dengan semua siswa ingin menceriterakan pengalamannya masing-masing. <br />
<br />epusphahttp://www.blogger.com/profile/05808674959449123786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7079231174387234454.post-87758390688174838932016-05-20T20:19:00.001-07:002016-05-20T20:19:46.771-07:00<b><span style="font-size: large;">Inilah jadinya kalau guru suka nonton film.....</span></b><br />
<br />
Saya penggemar berat film. Film Hollywood maupun Bollywood, Meski saya belum berani menonton film horror Thailand yang super menakutkan, tidak bisa menonton film Korea yang bikin baper atau film Jepang yang sering bikin menangis dan suka kesel kalau nonton film Indonesia. Tapi...yes.. I am a movie addict. Tak ada film yang dapat review bagus dan recommended yang tidak saya tonton.<br />
Dan....akibatnya sering sekali cuplikan-cuplikan film itu muncul dikelas.<br />
Seperti suatu ketika pada saat kami belajar tentang binatang dan manfaatnya bagi manusia, dimana disebutkan bahwa anjing adalah sahabat terbaik manusia, tiba-tiba muncul kalimat ini,"Seperti film tentang <b><i>Hachiko</i></b>, anjing yang sangat setia pada pemiliknya".<br />
Atau ketika belajar tentang manusia sebagai mahluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa orang lain, muncul kalimat ini," Gak enak lho, hidup tanpa orang lain, gak ada keluarga ataupun teman. Seperti di film <b><i>I Am Legend</i></b>".<br />
Suatu saat kita membahas tentang pertemanan, persahabatan dan kerjasama di sekolah maupun di masyarakat, muncul kata-kata," Seperti di film <b><i>Laskar Pelangi</i></b> itu lho". <br />
Saya baru nyadar kalau terlalu banyak menyebut-nyebut judul film ketika anak-anak bilang,"Ayo Miss, nonton <i><b>Hachiko</b></i>, ayo miss, nonton <b><i>I am Legend</i></b>....yo miss, nonton <i><b>Laskar Pelangi</b></i>"epusphahttp://www.blogger.com/profile/05808674959449123786noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7079231174387234454.post-41959822651181127082016-05-18T19:16:00.005-07:002016-05-18T19:16:56.017-07:00Ist IGOS Meeting<br />
<br />
Di sekolah kami ada pertemuan IGOS (Ikatan Guru Orang Tua siswa)<br />
yang diadakan setiap bulan.<br />
Pertemuan itu dimaksudkan sebagai ajang berbagi informasi, tempat curhat dan tanya jawab guru-orangtua sehingga proses belajar mengajar bisa berjalan lancar. Karena kalau ada masalah di kelas atau ada siswa yang mengalami kesulitan akademik, emosi maupun sosial bisa segera dibicarakan dan dicarikan jalan keluar.<br />
Dalam pertemuan ini orang tua bebas bertanya dan mempertanyakan segala sesuatu mulai dari PR, kemajuan belajar siswa, sampai dengan kebijaksanaan guru, metode belajar maupun kegiatan kelas.<br />
Nah...pada saat pertemuan IGOS yang pertama di kelas saya, ada orang tua murid yang bertanya,"Miss, apa anda bisa mengajar kelas 2?"<br />
Duh....straight one!<br />
Si Bapak membuat saya semakin gak PD saja. Well, memang itu juga pertanyaan yang ada di piiran saya saat itu. Tapi mendengarnya dari mulut orang lain dan dikatakan keras-keras.....kok ya menohok!!! Sakitnya tuh disini #tunjukdada.<br />
Tapi justru pertanyaan itu yang menyemangati saya untuk selalu belajar...belajar....dan belajar agar saya bisa mengajar. <br />
<br />epusphahttp://www.blogger.com/profile/05808674959449123786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7079231174387234454.post-91827183701012123252016-05-18T18:42:00.001-07:002016-05-18T18:42:06.608-07:00I am back.....<br />
Alhamdulillah..Thank God, finally I am back!<br />
Setelah berhibernasi selama sekian tahun, akhirnya saya memutuskan untuk menulis lagi di blog ini.<br />
Dengan lebih banyak inspirasi dari kelas: kisah lucu, cerita konyol, pengalaman yang mengharu biru, dan sebangsanya, hopefully I can write them all here.<br />
Satu tahun terakhir ini saya harus mengajar kelas 2 SD.<br />
Yes, I am a home-room teacher now!!<br />
Kalau selama bertahun-tahun siswa saya sangat beragam mulai dari pelajar segala usia, mahasiswa, eksekutif, pengusaha dan terutama para dokter, sekarang setiap hari saya berhadapan dengan anak-anak kecil imut, lucu dan kelebihan energi!!<br />
Pertama dapat tugas ini agak-agak khawatir juga. Do I have the qualifications needed by a home-room teacher? Am I able to deliver the concept of math? Bisakah saya mengajarkan pelajaran-pelajaran lain yang sudah sekian tahun gak pernah saya pelajari? .....dan seribu tanya tanda keraguan.<br />
Tapi...Bismillah...saya mulai tugas yang menantang ini, dan...well..by the end of this academic year of 2015-2016, I can say that the process was fun! I learnt as much as the students did! maybe even more!!! <br />
<br />
<br />epusphahttp://www.blogger.com/profile/05808674959449123786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7079231174387234454.post-59531155093661805262012-07-24T22:48:00.001-07:002012-07-24T22:48:30.359-07:00PUASA KALI INI...Alhamdulillah...ketemu bulan puasa lagi tahun ini.<br />
Meskipun baru berjalan 5 hari, tapi puasa hari ini telah memberikan cerita tersendiri. Dimulai dari hari sabtu lalu, ceritanya aku Pulkam alias pulang kampung. Ingin merasakan puasa bareng Ibu dan kakak-kakak. Dari pagi dah berharap mo makan tahu susur alias tahu isi sayuran. Sebelum buka puasa, dah minta tolong ponakan untuk beliin tahu susur itu. Tapi karena Ibunya juga minta dibeliin (dan rumahnya terpisah dari rumah Ibu), maka aku bilang,"Tahu susurnya ntar diantar kesini setelah you buka puasa,".<br />
Setelah lama buka, si tahu susur belum juga dateng. Setelah Taraweh selesai, si ponakan nongol sambil bilang,"Sorry, tahu susurnya habis". Wah...nggak kesampaian deh makan tahu susur ...<br />
Trus kemarin, ceritanya buatin cocktail alias es buah buat temen-temen. dari pagi dah disiapin segalanya, dah dimasukin kulkas. Rencananya siang-siang mo diambil agar bisa dibawa. Eh...pas siang gak ada kesempatan pulang n ambil es itu.......<br />
Trus tadi pagi, eh...kesiangan bangun. Gak sahur deh...<br />
Bagaimanapun puasa harus jalan terus. Ya allah, aku yakin, bukan karena makanan yang membuat aku kuat berpuasa, tapi hanya karena pertolongan-Mu jualah saya bisa menyelesaikan puasa hari ini. Amiiinnn... <br />epusphahttp://www.blogger.com/profile/05808674959449123786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7079231174387234454.post-17051323220525540222011-08-17T18:16:00.000-07:002011-08-17T18:34:59.186-07:00Endang..oh Endang Part 2Dah pernah aku tulis, karena namaku Endang yang cukup pasaran, dihampir setiap lingkaran hidupku, pasti ada orang lain yang bernama Endang.
<br />Gara-gara nama pula, seminggu yang lalu terjadi kegemparan di perumahanku.
<br />Ceritanya sore itu ada mobil ambulans yang datang ke kompleks perumahanku. Mobil tersebut berhenti di depan rumah tetanggaku, crewnya, beberapa perawat, lengkap dengan masker dan sarung tangan, turun. Sopirnya juga turun dan nanya anak tetanggaku," rumah bu Endang yang mana?". Karena si anak masih kecil, dia teriak ke mamanya,"Ma, ada ambulan nyari tante Endang". Liat ambulan datang, juga perawat yang berpakaian "menyeramkan", tetanggaku langsung bingung dan memberitahu tetanggaku yang lain. Mengira ada hal buruk yang terjadi padaku, beramai-ramai para tetangga tersebut ke rumahku.
<br />Diketuk-ketuk pintu rumahku. Sepi. Ketuk lagi. Sepi.
<br />Tiba-tiba si sopir ambulan dapat telpon, nanyain kok ambulannya gak dateng-dateng.
<br />Barulah semua sadar, Endang si calon penumpang ambulan adalah Endang yang tinggal di blok sebelah. Hanya karena nama!!!
<br />
<br />epusphahttp://www.blogger.com/profile/05808674959449123786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7079231174387234454.post-43639193517151210312011-07-21T18:33:00.000-07:002011-07-21T18:52:09.383-07:00Hare gene ngajar pakai LKS?????Tahun ajaran baru ini sungguh saat terburuk bagi perjalanan profesiku sebagai guru. Betapa tidak???<br />Setelah bertahun-tahun aku ngajar dan diberi kebebasan untuk menentukan buku apa yang bisa aku pakai di kelas agar bisa membuat siswa bisa BICARA sekaligus sesuai dengan materi yang harus dicover dalam kurikulum, tiba-tiba tahun ini aku DIPAKSA memakai buku tertentu. Aku tidak tahu atas dasar apa si penentu ini memilih buku yang tampilan covernya sudah tidak menarik, apalagi isinya. Masak untuk kelas 1, pelajaran pertama adalah (jreng..jreng..jreng..) NUMBERS. Aku hanya membayangkan, kalau kita ketemu anak kecil dan pengin tahu tentang dia, kita kan gak pernah nanya,"Aih..cantik sekali, ini angka berapa ya???". Pastilah kita bilang,"Halo cantik, namanya siapa?"<br />Karena sudah diputuskan, mau suka tidak suka, aku harus menjalankan keputusan.<br />Dan... tahun pelajaranpun dimulai. Pas masuk kelas 4, anak-anak dah duduk rapi, dengan buku siap diatas meja. Ketika kulihat, alamak...ada LKS disitu. Muridnya nanya,"Miss, kok bukunya jelek banget, gak seperti punya kakakku dulu. Huh..LKS".<br />Muridku aja bilang begitu, dalam hati aku juga bilang,"Hare gene ngajar pakai LKS????"<br />Mending kalau LKSnya bermutu. Ini....epusphahttp://www.blogger.com/profile/05808674959449123786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7079231174387234454.post-25404120155063900602011-06-22T17:43:00.000-07:002011-06-24T21:11:15.314-07:00Endang..oh..EndangMempunyai nama yang sangat umum ada untungnya, namun kadang-kadang sangat merepotkan. saking umumnya namaku, dilingkungan sosial manapun aku bergaul, pasti ada orang lain yang bernama sama. Karenanya, nama kami masing-masing perlu embel-embel agar tidak saling tertukar.<br /> Dirumah, ada 2 orang Endang. Agar memudahkan, aku dipanggil Endang A karena nama suamiku Astanto, sedang Endang yang satu dipanggil Endang B alias Endang bambang.<br />Di tempat ngajar, ada 2 orang Endang juga, sehingga aku dikenal sebagai Endang Inggris. Yep..karena aku ngajar Bahasa Inggris.<br /> Di Rumah Sakit, ada 6 orang nama Endang yang masing-masing bekerja di bagian yang berbeda-beda. Disini aku dilabeli Endang HLN, karena aku kerja di bagian Hubungan Luar Negeri. Saking banyaknya Endang disini, orang lain sering tertukar dalam memberi informasi maupun perintah. Bisa kebayang kan akibatnya? Pernah suatu hari Ibu Endang di bidang pelayanan dapat SMS dari bos besar yang sedang mengikuti meeting di Luar Negeri. Beliau diminta menterjemahkan beberapa kalimat untuk presentasi dengan cacatan "Cito" alias segera. Setelah beberapa saat kebingungan karena tidak paham materinya, juga karena tidak menguasai bhs Inggris, beliau menduga pasti si boss salah kirim sms. Pernah juga selagi enak-enak tidur, sekitar jam 2an malam aku dapat telpon. Tanpa ba bi bu si penelepon bilang," waduh mbak, kita keplesan je". "Keplesan?" tanyaku, dalam keadaan setengah sadar. Si penelepon ngomong macem-macem dan aku masih nggak ngeh, sampai dia bilang, "Ni orangnya masih di bangsal". Denger kata bangsal, aku jawab,"Mas, kayaknya njenengan (kamu) salah telpon deh. Pasti bukan endang saya yang pengin njenengan telpon, tapi mbak endang perawat. Ini Endang HLN". he..he..epusphahttp://www.blogger.com/profile/05808674959449123786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7079231174387234454.post-67060131638506878472011-06-14T20:58:00.000-07:002011-06-14T21:01:01.962-07:00Ngeblog LagiSetelah sekian lama gak bisa nge-blog karena kesalahan tekhnis, Alhamdulillah hari ini bisa nge-blog lagi.epusphahttp://www.blogger.com/profile/05808674959449123786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7079231174387234454.post-55205796060362130752010-11-03T21:08:00.000-07:002010-11-03T21:11:06.973-07:00when everything went wrongWhen everything went wrong, i feel so down.<br />When everything went wrong where should i turn my face on??epusphahttp://www.blogger.com/profile/05808674959449123786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7079231174387234454.post-87217307427626453022010-10-18T21:42:00.000-07:002010-10-18T21:47:01.318-07:00Seksi..epusphahttp://www.blogger.com/profile/05808674959449123786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7079231174387234454.post-89350838401454696452010-05-04T19:51:00.000-07:002011-06-24T21:26:29.063-07:00untung saya bukan dokter<div>Beberapa saat yang lalu adik sepupuku dari luar kota telp. Dia bilang kalau anaknya penjaga sekolahnya kecelakaan dan dirawat di RS dimana saya bekerja. U info : sepupuku tinggal di Purwodadi, aku tinggal di Solo. Jarak tempuh Purwodadi-Solo sekitar 2 jam perjalanan pakai bis umum. Karena dia belum bisa nengok, maka dia minta tolong aku u nengokin si pasien. Aku sih OK saja. </div><br /><div>Maka, keesokkan paginya, saya tengokin si pasien yang belum saya kenal dan sekalipun belum pernah saya lihat. Sebelum nyampai ke kamarnya, saya sempat mampir ruang perawat dan nyari info apa yang terjadi pada si pasien. Ternyata, dia mengalami spinal cord injury alias patah tulang belakang. Akibatnya, dia akan jadi lumpuh dan seumur hidup harus berada di kursi roda. Sudah dioperasi, tapi masih dalam masa pemulihan, dan sudah mulai dilatih oleh fisioterapis. </div><br /><div>Setelah cukup ngobrol sama perawat jaga, sayapun masuk ke R. perawatan. Si pasien ternyata jauh dari dugaan saya. Saya pikir dia kurus kering, bermuka pucat dan kesakitan ( ha..ha..). Tapi, ternyata, dia bertubuh atletis : tinggi, besar ...punya sixpack!!! (yg terakhir hanya dugaanku). Gak kelihatan sih.<br />Setelah berkenalan, menanyakan keadaannya sampai ceritera gimana kecelakaan itu terjadi, si pasien bertanya,"Kapan ya saya bisa sembuh? Berapa lama saya harus berada diatas kursi roda?". Setelah kebingungan beberapa saat, akhirnya saya cuma bilang,"Nanti aja tanya sama dokternya yang lebih tahu".<br />Dalam hati saya berkata,"Untung saya bukan dokter". Saya tidajk bisa membayangkan bagaimana perasaan dokter, yang tiap saat harus menghadapi situasi seperti itu. Disatu sisi dituntut untuk tidak membohongi pasiennya, tapi disisi lain tetap harus menjaga motivasi dan semangat hidup pasien.<br /><br /></div>epusphahttp://www.blogger.com/profile/05808674959449123786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7079231174387234454.post-52288274294885728842010-02-23T22:09:00.000-08:002011-06-24T21:29:44.285-07:00an amazing gir<div>Hampir 2 minggu ini saya bertemu dengan a very amazing girl named Lani Anggraeni. Dia merupakan sala satu dari korban gempa yang melanda Padang sekitar 5 bulan lalu. Pertama kali ketemu dan melihat keadaannya....Masya Allah....Astaghfirullah...(dan sederet kata serupa) kusebut dalam hati, sambil berdoa semoga saya gak pinsan. Tangan saya mencengkeram bed RS erat-erat. Tubuhnya sangat kurus, wajahya kelihatan teramat tirus dan...sangat pendek. Maklum, kedua kakiya harus diamputasi karena tertimpa beton bagunan. Yang bikin miris, sudah 5 kali dioperasi dn masih kesakitan. Bayangkan....4 bulan menjalani 5 kali operasi. Sampai saat ini masih kesakitan dan hanya bisa tergolek tidur. Duh..gusti. ...</div><br /><div>Karena keadaannya itu dia ditransfer ke RS Ortopedi di Solo. Setelah dilakukan 1 kali operasi (LAGI!!!), sekarang keadaannya sudah membaik. Lukanya telah kering, dia dah bisa duduk di kursi roda dan sudah mulai bisa kembali menikmati udara segar. Tinggal menunggu pembuatan kaki palsu yang akan membantunya berjalan lagi. </div><br /><div>Hebatny, selama 2 minggu bergaul dengan dia, belum pernah sekalipun saya dengar keluhan keluar dari mulutnya. Dia banyak berceritera, menyanyi...dan mengangan-angankan apa yang akan dia perbuat setelah bisa berjalan lagi. </div><br /><div>Melihat dia...membuat hati ini malu. Sempurna, sehat, tapi banyak mengeluh....</div><br /><div> </div><br /><div> </div>epusphahttp://www.blogger.com/profile/05808674959449123786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7079231174387234454.post-32592499245871166702009-05-05T19:01:00.000-07:002009-05-05T20:49:42.250-07:00I want to eat SumateraSuatu ketika saya undang temen bule saya dari Eropa dalam suatu acara. Karena berakhir jam 12 siang, saya berencana mentraktir dia makan siang. Menunya sop, biar segar. Saya bilang,"Let's have lunch". Dia jawab"OK".<br />"How about having soup for lunch?" saya tanya.<br />"Well...I would rather not" jawabnya<br />"So, what do you want to eat?" saya tanya lagi<br />"I want to eat Sumatera" jawabnya mantap dengan wajah berseri-seri dan mata berbinar-binar.<br />".......???" saya terkaget-kaget<br />Setelah bengong beberapa saat, saya tanya dia,"Are you sure you want to eat Sumatera?" Saya tahu, yang dia maksud adalah makanan Padang. Yang bikin saya heran, biasanya bule-bule gak mau makan Padang karena gak tahan pedasnya. Tapi bule yang satu ini dengan gagah berani bilang," I am positif".<br />Jadilah kita pergi ke restoran Padang. Waktu si Uda yang jualan nanya mau makan apa, si bule bilang," yes, ..ini..ini..ini" sambil nunjuk ke daun singkong rebus, rendang (dengan sambalnya!!) dan kuah gulai.<br />Awalnya dia makan dengan lahap. Begitu pula saya. Sebagai penyuka makanan padang, menu saya persis punya dia plus sambal ijo banyak banget. Ditengah-tengah makan, mukanya mulai merah dan keringat mengalir deras di wajah dan tangannya. Berkali-kali dia teguk air putih.<br />Gak tega lihat penderitaannya, saya bilang,"You don't have to eat all the food in your plate if you feel hot".<br />Dia jawab,"It's bagus. I am OK" sambil nerusin makan. Ketika saya selesai makan, dia masih terus berjuang, menelan suap demi suap makanannya dengan wajah yang telah menjadi merah padam dan mulut mendesis-desis saking pedasnya. Minumnya dah habis sak jimbeng (jug). Saya liatin dia dengan penuh keprihatinan. Saya bilang," You know what my brother usually does when he feels hot after eating hot food? He will stick out his tongue above a bath tub like this (saya melet sambil kibas-kibasin tangan menghalau pedas di lidah)"<br />Gak mau kelihatan lemah, dia bilang," You know Endang, I think I have had enough food to eat. I am full now. I better stop eating".<br />Ha..ha..ha.. dasar!epusphahttp://www.blogger.com/profile/05808674959449123786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7079231174387234454.post-86989275064346618302009-04-29T19:09:00.001-07:002009-04-29T19:21:49.871-07:00Rasanya baru kemarin.....MAU PINSAN!!!<br />Pas berangkat ke kantor. Dijalan lihat banyak orang berkerumun.<br />oh my God. Jangan sampai itu hal yang kupikir telah terjadi. Please...please..please.. Tapi kali ini agaknya apa yang kupikir terjadi memang telah terjadi. Sialnya, whether I like it or not, aku harus lewat jalan itu -bahkan pas disamping kejadian itu- untuk sampai di kantor.<br />Kakiku tiba-tiba mengejang, kaku. Tubuhku gemetar. Nafasku sesak.<br />Ya Allah, jangan sampai aku pingsan, jangan biarkan aku mencelakakan mahluk lain dijalanMu ini.<br />Astaghfirullah ...Astaghfirullah...Astaghfirullah..<br />Terus kusebut namamu, kupinta kekuatan dariMu.<br />Rasanya baru kemarin semua hiruk pikuk itu, semua kehebohan dan kesedihan yang menyertainya.<br />Kadang-kadang rasanya tak tertahankan. Ketika seakan semuanya mulai memudar, kenapa aku mesti menyaksikan hal yang sama lagi????<br />Seakan ada yang merenggut hatiku, mencengkeram sukmaku.<br />Selebihnya kehilangan yang tinggal.epusphahttp://www.blogger.com/profile/05808674959449123786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7079231174387234454.post-65168771984310172302009-04-06T22:07:00.000-07:002009-04-06T22:55:40.830-07:00Bule keceleKarena pekerjaan, saya sering kali harus berhubungan dengan bule: baik yang berkulit gelap maupun yang berkulit terang. Bule berkulit gelap adalah mereka yang datang dari negara-negara Asia atau Afrika, sementara bule yang benar-benar bule, adalah mereka yang datang dari Amerika atau Eropa. Keadaan ini kadang-kadang menyisakan cerita lucu nan menggelikan.<br />Saat ini, saya sedang punya 2 orang "momongan" (istilah saya untuk semua orang asing yng harus saya dampingi selama di solo). Satu dari Perancis (benar-benar bule dengan segala tanda-tandanya: mata hijau keemasan, rambut pirang emas, tubuh tinggi dan kulit pucat) dan satu lagi dari Bangladesh (kulit hitam legam, dan selebihnya gak ada bedanya dengan kita). Sering kali pas kita jalan bertiga kesuatu tempat, orang-orang mendekati si perancis: dari kenalan, ngobrol atau sekedar minta foto bersama. Apalagi pas di Borobudur, dia hampir-hampir gak bisa bergerak karena tiap meter ada saja orang yang menghampirinya. Sementara si Bangladesh?????? Jangankan ngajak foto, melirikpun orang-orang kita gak mau!! He..he...<br />jadinya tiap kali, dia mengeluh panjang pendek: kenapa tiap orang seperti tidak tertarik pada saya?? Kenapa tiap orang hanya menyapa dia??? Kirain orang Indonesia seneng ketemu sama orang bule. Ha....????epusphahttp://www.blogger.com/profile/05808674959449123786noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7079231174387234454.post-68172379306975347632009-03-09T21:03:00.000-07:002009-03-09T21:59:45.363-07:00guru..dan belajar mempercayai siswaMinggu kemarin saya pergi ke Borobudur mengantar dua orang asing, satu dari Perancis dan yang satu lagi dari Bangladesh. Karena dari dua negara yang berbeda, penampilan merekapun berbeda. Yang dari perancis berkulit terang, bermata hijau keemasan, rambut pirang, hidung mancung dan tubuh jangkung. Pokoknya..bule abis. Nah yang dari Bangladesh, kulitnya gelap, rambut hitam, mata hitam,..pokoknya persis plek dengan orang kita yang berkulit gelap.<br />Begitu selesai membeli tiket, si Bangladesh complain: Kenapa harga tiket untuk wisatawan mancanegara sangat jauh lebih mahal daripada harga tiket untuk wisatawan lokal? (info: untuk orang asing, tiket masuk Borobudur seharga Rp. 125.000 sedang untuk wisatawan lokal seharga Rp. 6000). Sambil nggrundel dia bilang," It's crazy. Even to see Disneyland in America, the ticket is less expensive". Saya cuma bilang, "oya?". Masih dengan nada gak percaya, dia nerusin "Why did you pay less than us?". Untuk yang ini, dengan bangga saya bilang ,"Because I am Indonesian". He...he... Gak nyambung banget deh. <br />Di area candi, masih jauh dibawah, beberapa orang mulai ngajak si Perancis foto-foto. Baru jalan beberapa langkah, ada orang lain yang minta berfoto sama dia, lagi dan lagi. Mulanya sih dia seneng-seneng aja karena memang dia agak-agak narsis. Dia bergaya sambil cengar-cengir dan kadang tertawa lebar gak karuan. Tapi lama-lama dia capek juga. Si Bangladesh???? Dia bebas dari serbuan "penggemar" foto bersama orang bule!<br />Selain diajak foto bersama, si Perancis..eh Edward (saya panggil Edward karena wajahnya mirip pemeran Edward dalam film Twilight. Pas saya bilang begitu, dia hanya ngakak sambil bilang, "Hah!! Really??? But bagus..bagus..") juga diwanwancarai oleh siswa-siswi SMP. Mereka memang ditugasi oleh gurunya untuk mewawancarai orang-orang asing yang ada di Borobudur. Sebenarnya kegiatan ini sangat bagus karena memberi kesempatan pada para siswa untuk mempraktekkan bahasa Inggrisnya sekaligus berinteraksi dengan orang asing. Namun sayangnya yang terjadi kemarin, bukan si siswa yang mewawancarai si Edward, tapi gurunya!!! Jadi ketika si siswa mencoba bertanya pada Edward dengan segala keterbatasannya (susunan kalimat yang aneh, tenses yang salah dan terutama pronounciation yang parah) tapi Edwar gak juga menangkap apa maksud si penanya, bukannya si guru membetulkan si siswa, tapi dia langsung saja nanya hal yang sama ke Edward. Jadinya ....wawancara Guru dengan orang asing !! Si siswa cukup terbengong-bengong mendengarkan si guru bicara tanpa sedetikpun punya keberanian apalagi kesempatan untuk mempraktekkan bahasa Inggrisnya. Sayang!!! Kesalahan kecil yang dilakukan oleh guru namun mempunyai pengaruh besar: keberanian dan rasa percaya diri siswa.epusphahttp://www.blogger.com/profile/05808674959449123786noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7079231174387234454.post-82459080083422565942009-02-21T23:21:00.000-08:002009-02-21T23:54:54.336-08:00Those brave womenBeberapa bulan yang lalu, pagi hari, di kantor. Tiba-tiba temenku bilang," Mbak, aku mo nikah". Respon spontanku, "Hei..I am happy to hear that. Selamat". Aku bener-bener seneng dengar berita itu. Setelah cipika cipiki, kami lanjutkan obrolan sambil mengerjakan tugas-tugas rutin.<br />Aku : Orang mana?<br />Dia : Orang sisni aja<br />Aku : Oya? Wah seneng dong, gak jauh, gak repot kalau besokpulang mudik lebaran. He..he.. cerita dong tentang dia.<br />Dia : Gak tahu!! Aku aja belum pernah lihat orangnya.<br />Aku : Ha!!??? yang bener!?<br />Dia : iya.<br />Aku : Lho kok bisa?<br />Temenku lalu cerita kalau yang mempertemukan dia dengan calon suaminya itu Kyai mereka.Ta'aruf, istilahnya. Ya,salig lihat bio data yang berisi data-data pribad, visi dan misi (kayak organisasi/isntitusi aja...), tujuan hidup,tujuan berkeluarga, dsb, dsb. Setelah membaca segala sesuatu tentng si cowok itu, temenku setuju untuk "dipertemukan" dengan si cowok. Jangan bayangkan bertemu muka alias face to face istilah Thukul. Mereka saling mencari tahu apakah ini orang yang mereka cari. Karena ternyata bnyak kecocokan, temenku langsung bilang OK. Baru dia kasih tahu keluarganya bahwa dia sudah menemukan seseorang dengan siapa dia mo menghabiskan seluruh sisa hidupnya (Ohhh...).<br />Terus terang, dia bukan orang pertama yang aku kenal yang menikah dengan cara Ta'aruf seperti ini, tapi dia orang pertama yang begitu terbuka menjelaskan how the system works.<br />Kesanku??? Aku pikir para perempuan yang memutuskan untuk menikah engan seseorang yang belum pernah mereka temui adalah great-risk-takers. Mereka para perempuan pemberani. HEBAT. Hanya ada satu semangat dalam dada mereka: how to make the marriage successful. It must work well. Tak ada keragan sedikitpun di hati mereka: Inilah orang yang sudah Allah SWT jodohkan kepada mereka.<br />Kini temanku telah menikah selama beberapa bulan. Setiap hari aku selalu melihat mukanya berseri-seri, dalam setiap obrolan kami terselip cerita tentang suaminya (dengan matanya yang bersinar penuh cinta!!!) dan dia terlihat semakin bahagia.<br />I am happy for her, one of those brave women.epusphahttp://www.blogger.com/profile/05808674959449123786noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7079231174387234454.post-84620145281722668622009-02-19T18:32:00.000-08:002009-02-19T19:07:01.083-08:00Kejarlah daku....Diawal-awal kerja, saya tinggal di sebuah kamar kost. Segala milik saya ada di dalam kamar itu, termasuk sebuah aquarium dimana saya memelihara dua ekor ikan mas koki plus seekor ikan sapu-sapu untuk menjaga kebersihan dinding aquarium.. Saya tempatkan aquarium itu di kaki tempat tidur karena saya senang mendengarkan suara gemercik air yang kata para spikolog bisa membuat kita relax, bisa membuat debar jantung melambat, dan bisa menyehatkan secara mental. Tapi bagi saya, hal itu mengingatkan pada desa saya, pada gemericik suara air di saluran irigasi di belakang rumah (dan karena mepet pet dengan kamar, maka itulah nyanyian nina bobo saya waktu kecil).<br />Kembali ke aquarium. Setiap kali pulang kerja, kira-kitra jam 9 malam, hal pertama yang saya lakukan adalah telungkup di kasur sambil memperhatikan dan memberi makan ikan-ikan didalam aquarium itu. Dari kegiatan itu, ada satu pelajaran hidup yang saya dapatkan. Jauh sebelum itu sebenarnya saya sudah sering mendengar nasehat dari orang-orang yang lebih tua. Jika kita tidak mendapatkan yang kita inginkan, mereka sering berkata : Yah..belum rejeki kamu. Atau ketika kita ragu apakah proyek/bisnis kita akan lancar, mereka sering bilang: Kalau memang rejekimu, pasti segalanya akan lancar. Semacam mantra untuk menyatakan Don't worry, everything has been taken cared of by HIM. Jadi gak perlu nggege mongso (kata Alm. Presiden Suharto), gak perlu khawatir. Saya tidak begitu memahami hal itu, juga gak benar-benar peduli denga semua kata-kata tersebut sampai saya melihat ikan sapu-sapu di aquarium saya. <br />Pernah lihat ikan sapu-sapu makan? Belum??? Sekedar ilustrasi, ini nih yang terjadi pas ikan sapu-sapu makan: Mulutnya yang lebar banget itu menempel pada kaca aquarium, secara ritmis dan konstan membuka dan menutup. Alhasil, kadang-kadang makanan yang tepat diatas/disamping/dibawah mulutnya gak bisa masuk. Padahal secara nyata, sepertinya, secara teori, dia tinggal membuka mulut, dan makan itu secara otomatis akan jatuh kedalamnya. Tapi nyatanya??? Gak selalu begitu. Kadang-kadang ada yang masuk mulutnya, kadang-kadang malah terlempar jauh dari mulutnya. Melihat itu setiap hari jadi menimbulkan kesadaran dalam diri saya. Kadang kita telah berusaha sekuat tenaga, dengan segenap usaha dan doa tapi hasilnya rejeki itu gak ketangkap juga. Kadang gak ada angin gak ada hujan. Gak ada usaha yang kita lakukan. Bahkan terpikirkanpun tidak. Tapi tiba-tiba seseorang ngasih kita amplop (katanya untuk sesuatu. Padahal waktu kita mengerjakan kegiatan itu kita gak pernah berharap dapat imbalan uang), tiba-tiba seseorang ngasih proyek dengan dana gede.<br />You know, since then on, I slow down a little bit in cathing anything that I want to catch. Yang pasti usaha, hasilnya....? Toh sudah ada yang mengatur.<br />Just remember ikan sapu-sapu when you feel down.epusphahttp://www.blogger.com/profile/05808674959449123786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7079231174387234454.post-84485007356563397472009-01-30T19:21:00.001-08:002009-01-30T19:45:38.228-08:00Lesson from my MomHari-hari hujan begini paling menyusahkan. Bukan hanya masalah tanah becek, udara super dingin, banjir (Alhamdulillah daerah saya gak kena), namun juga masalah kecil yang menyusahkan : cucian yang gak kering.<br />Itu juga yang terjadi waktu saya pulang ke mudik ke rumah ibu saya. Beliau tunggal di kaki gunung Sumbing. Musim penghujan begini matahari gak pernah muncul atau kalaupun muncul cuma 1 sampai 2 jam saja. Sehingga cucian belum tentu kering dalam 5 hari. Maklum, dirumah ibu saya, segala macam pakaian, seprai, handuk dsb dicuci secara manual, dikeringkan dengan air masih menetes-netes dan mengandalkan sinar matahari. Bisa dibayangkan kerepotan yang ditimbulkannya: bau apak, baju yang menumpuk, seragam yang belum siap pakai ketika dibutuhkan. <br />Seandainya saja Ibu saya mau menggunakan mesin cuci, mungkin keadaannya tidak akan begitu menyedihkan. Cucian-cucian beliau akan lebih cepat kering dengan bantuan mrsin pengeringnya. Tak kurang-kurang kakak-kakak saya membujuk beliau untuk membeli mesin cuci, tapi beliau keukeuh pada pendiriannya. Omelan (he..he..) semua anaknya tidak mempan. Sampai akhirnya kita semua, anak-anaknya, berencana mo beliin mesin cuci. Ketika beliau tahu rencana kita, bukannya beliau senang,...dengan nada agak tajam beliau bilang, " Aku gak mau beli mesin cuci bukan karena masalah uang. Hanya saja kalau aku beli mesin cuci, gimana Sumini mo nyekolahkan anaknya?". Oh..Ibu, betapa.... Sumini adalah tetangga kami yang bertugas mencuci pakaian ibu. Dia gak punya siapa-siapa untuk menghidupi dirinya sendiri dan menyekolahkan anaknya di SMA.epusphahttp://www.blogger.com/profile/05808674959449123786noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7079231174387234454.post-70113405633300993962009-01-26T19:01:00.000-08:002009-01-26T20:53:29.484-08:00Suamiku (kadang-kadang) dokter, tentara...pelautTinggal sendirian diperumahan kadang-kadang menimbulkan kekhawatiran bagi sebagian wanita, begitu pula bagi saya. Tahu kan..tiba-tiba suka ada salesman kompor gas yang tanpa ba bi bu langsung masuk dapur, atau penjual ABATE yang memaksa kita beli atas nama kelurahan atau dinas kesehatan, atau orang-orang dengan potongan "preman" yang maksa kita beli stiker partai tertentu, atau kalender organisasi kepemudaan tertentu. Pokoknya...ngeriii deh. Ngeri kalau kita gak mau beli trus kita diapa-kan, gitu, ngeri jangan-jangan sambil "dagang" dia juga liat-liat situasi rumah kita untuk lain kali datang lagi pas kita gak dirumah n dia bawa harta benda kita alias nyuri barang-barang kita.<br />Untuk menghadapi itu semua, kita mesti kreatif dan pintar menciptakan imej. Lho...emamnhmya perusahaan, atau calon caleg?? he..he..<br />Suatu siang, ada orang yang ketuk-ketuk pintu kenceng banget. Belum hilang kaget saya karena terbangun dari tidur, saya bukakan pintu, dan tambah kaget karena orang yang datang (2 orang bapak-bapak) langsung menggiring saya ke dapur trus langsung ngomong segala macam hal yang bertujuan agar saya beli selang pengaman, katup dll yang harganya selangit. Tapi yang menakutkan adalah bahasa tubuhnya. You know-lah, intimidating. Tapi alih-alih menunjukkan rasa takut, dengan santai saya bilang," Wah saya masak aja gak pernah pak". Dia ngejar,"Gak pernah? Lha gimana anak dan suaminya makan?". Saya bilang,"Itulah enaknya pak. Suami saya sedang perang, jadi saya gak perlu masak?" Dia ngejar lagi," Lho, emang suami ibu kerjanya apa?". Saya selalu berpendapat, kalau mo bo'ong ya sekalian aja, yang keren, gitu. Maka saya bilang,"Tentara Pak. Perwira. Jadi, meskipun suami saya gak ada, tapi anak buahnya selalu datang ngirim makanan ke saya. Enak kan pak jadi istri perwira". Langsung kedua orang itu angkat kaki. Hi..hi...<br />Lain hari, ketika sales ABATE ngeyel, saya bilang,"alah pak, ngapain saya beli ABATE. Lha wong suami saya itu dokter. Tiap kali dia bawa pulang ABATE". Manjur...si penjual langsung pergi.<br />Namun pengalaman ini yang membuat saya sangat-sangat terkejut. Ceritanya saat itu , pompa air dirumah macet, sehingga saya ngundang tukang untuk memperbaiki. Lha kok si bapak ini genit banget. Masak sambil cengar-cengir gak jelas dia bilang," Bu, kalau ditinggal suami apa gak kesepian? Kalau dia melaut itu berapa lama?". Hah....maksudnya...epusphahttp://www.blogger.com/profile/05808674959449123786noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7079231174387234454.post-8880666865148612412009-01-14T18:38:00.000-08:002009-01-18T05:47:10.955-08:00Pembunuhan karakterAku ingat betul hari itu. Jam 8 pagi dan aku sedang mengajar kelas 4. Ada sekitar 50 anak-anak usia 8-10 tahun didepanku. Kami belajar tentang "clothing" waktu itu: nama-nama pakaian (dalam bahasa Inggris), warna, dan sebagainya. Setelah menerangkan bagaimana berceritera tentang pakaian yang kita pakai saat itu, aku minta anak-anak untuk berfikir, mengingat-ingat pakaian yang mereka pakai saat itu untuk selanjutnya aku minta untuk bercerita di depan. Dengan antusias, anak-anak melakukan apa yang saya minta. Kelaspun jadi sunyi senyap. Tiba-tiba ada anak yang tunjuk jari sambil manggil namaku. Rupanya dia mo nanya. "Miss, celana dalamnya juga?" . Aku"????" Mendengar pertanyaan itu, ada dua hal yang terjadi (1) aku yang setengah mati menahan ketawa,dan (2) serempak wajah-wajah 50 anak memandangku dengan rasa ingin tahu, penasaran. Mereka semua menenti jawabanku. Melihat betapa seriusnya wajah mereka,aku jadi sadar, jika aku tadi benar-benar tertawa, maka aku sudah membunuh karakter rasa ingin tahu anak, jiwa yang berani mengutarakan pikirannya. Karena jika aku ketawa maka, (1) anak-anak akan merasa aku orang paling aneh sedunia, kok ditanya gitu malah ketawa kaya orang gila aja, atau (2) siswa yang bertanya akan merasa sangat malu karena aku tertawakan. Lain waktu,pasti dia akan merasa gak enak untuk bertanya, tidak hanya pada aku,tapi mungkin pada guru-guru lain, atau parahnya pada orang lain.<br />Kalau dipikir-pikir lagi, hari itu aku telah menyelamatkan jiwa bebas, yang mudah-mudahan bisa berkembang. Selamanya.epusphahttp://www.blogger.com/profile/05808674959449123786noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7079231174387234454.post-7435329725888750532009-01-11T19:57:00.000-08:002009-01-11T21:31:07.428-08:00Inikah wajah kita????Saya punya murid. Saya tahu dia seorang yang religious. Itu kelihatan dari kata-katanya, tingkah lakunya dan kegiatan keagamaannya. Dalam berpendapat, dia selalu menggunakan kata-kata yang cerdas dan santun, mengutarakannya dengan jernih ndan tenang, tidak pernah meledak-ledak. Dia adalah jenis murid yang akan disukai oleh guru manapun dan apapun. Menurut saya dia adalah seseorang yang berperilakju bagus dan berakhlak bagus pula.<br />Sampai suatu sore, saya bertemu dan ngobrol sama dia. Saya tanya,"Jadi, apa kesibukan anda sekarang?". Dia jawab,"Yah..nyambi-nyambi jualan buku". "Buku apa?" saya tanya. Buku-buku murah Miss. Ya ada Laskar Pelangi, Ayat-ayat Cinta, Sang Pemimpi...banyaklah. Pokoknya tembakan buku-buku laris-lah". "Ha??? Bukannya itu ilegal?" saya tanya. "Iya sih, tapi banyak orang yang beli lho. Kan murah. Banyak kok mahasiswa yang beli. Kan untung saya" "Bukannya itu haram? Tidak sayang sholatnya? 40 hari sholat gak ada artinya lho" Saya bilang. "Gimana ya, saya butuh uangnya" dia bilang. Akhirnya kita ngebahas panjang lebar masalah ini, dengan dia tetap keukeuh menjalankan bisnis ini. Satu hal yang membuat saya benar-benar prihatin, ketika dia bilang,"ya.. semua orang juga melakukan hal yang sama Miss. Saya tahu ini haram, saya tahu ini ilegal ("makanya jangan sampai ketahuan yang berwajib", dia bilang), tapi saya kan dapat uang lumayan. Lagian semua orang melakukannya".<br />Inikah potret anak muda kita?? Apakah mereka begitu karena kita-kita yang lebih tua yang mereka contoh?? Jadi.....inikah wajah kita??? Saya jadi khawatir, jangan-jangan memang seperti itulah kita. Membutakan mata, mematikan hati hanya karena uang dan karena orang lain melakukannya.epusphahttp://www.blogger.com/profile/05808674959449123786noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7079231174387234454.post-81740040850346922512008-12-21T21:32:00.000-08:002008-12-21T22:20:34.528-08:00a bad turned to be the best dayDalam hidup ini, kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada kita, apa yang akan kita alami serta apa yang akan kita dapat. Kadang-kadang kita berpikir dan merasa suatu keadaan begitu menekan kita sampai kita merasa menjadi orang yang paling celaka, orang yang paling sial dan paling tidak bahagia. Padahal......<br />Itu yang saya alami beberapa saat lalu. Ceritanya setelah malam sebelumnya nglembur pekerjaan sampai larut malam, pagi-pagi sekali saya berangkat ke kantor. Biasanya saya ngantor jam 9 tetapi karena pagi itu ada meeting penting dengan orang-orang bule, maka saya datang jam 7. Begitu sampai kantor, masih di tempat parkir, saya ingat kalau USB dimana kerjaan yang malam sebelumnya saya lembur sampai terkantuk-kantuk, yang merupakan bahan meeting pagi itu, tidak saya bawa!!! Reaksi pertama saya....KESAALLL bgt.<br />Dengan hati dongkol saya balik lagi ke rumah yang memerlukan waktu 15 menit. Untuk bolak-balik berati saya menghabiskan waktu 30 menit useless. Didepan gang mo masuk rumah, saya melihat tetangga saya sedang berjalan dengan 2 putri kecilnya yang sedang menangis. Dia menghentikan saya dan minta tolong diantar ke sekolah putrinya. Ternyata dia menangis karena kepanasan. Begitu masuk mobil dan merasakan AC, dia langsung diam. He..he.. dasar manja.<br />Maka begitulah, setelah ngambil USB, saya nganter mereka kesekolah. Sepanjang jalan, dengar celotehan 2 anak kecil itu membuat hati ringan dan ngembira. Lupa deh kejengkelan karena harus bolak-balik ke rumah.<br />Namun rupanya, kesialan saya belum berakhir. Pas mo ngeprint bahan meeting dari USB tadi, eh...printernya ngadat. Ya terpaksa pergi ke bagian lain, numpang ngeprint. Pas disitu, tiba-tiba ada makanan dateng. Rupanya ada yang ulang tahun. Sarapan, eh..brunch gratis deh.. Keberuntungan saya juga belum berakhir sampai disitu. Setelah sarapan dan ngeprint, eh..ada teman yang masuk bawa kaos dari salah satu provider telepon selular yang bisa didapat dengan gratis kalau kita beli kartu perdananya sebesar Rp. 10.000. Jadi deh saya beli satuu. Dapat pulsa Rp. 15.000 plus kaos gratis. Alhamdulillah...<br />Pada saat pulang kantor saya merasa, ternyata hari itu banyak sekali hal-hal menyenangkan yang terjadi, meskipun pada awalnya kesialan menimpa saya.epusphahttp://www.blogger.com/profile/05808674959449123786noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7079231174387234454.post-42175467023874691992008-06-29T18:35:00.000-07:002008-06-29T19:10:42.231-07:00Candi Gedong Songo<table id="HB_Mail_Container" height="100%" cellspacing="0" cellpadding="0" width="100%" border="0" unselectable="on"><tbody><tr height="100%" width="100%" unselectable="on"><td id="HB_Focus_Element" valign="top" width="100%" background="" height="250" unselectable="off">Kamis minggu lalu aku dan teman-teman guru refreshing bersama. Kita pergi ke Candi Gedong Songo. Meskipun hanya berjarak sekitar 40 km dari Solo, tapi inilah pertama kalinya aku ke GS. Kesanku? .....Bagus banget daerahnya. Udaranya sejuk, pemandangannya hijau tapi sayangnya...bau tahi kuda! Yeck ....emang bau banget. Bagi yang belum pernah kesana nich, ini sedikit gambaran. GS itu berupa candi yang berjumlah 9 (that's why the place is called Gedong Songo because in Javanese Songo means nine) dan tempatnya tersebar di perbukitan. So, candi ke 1 ada dibawah bukit, candi ke 2 ada ditengah bukit, candi ke 3, 4 dan 5 ada di puncak bukit jadi we have to climb the hill trus kita harus turun bukit dan naik bukit yang lain lagi untuk bisa melihat candi yang ke 6 sampai 9. Di candi yang ke 8 itu, pemandangan dan situasinya bagus banget. Didepan kita ada candi, dibelakang kita ada pohon-pohon cemara. Suasananya tenang banget. Ada suara cemara berdesir karena tiupan angin. Rasanya pengin berlama-lama disitu: membaui harumnya cemara, mendengarkan desiran suaranya, menikmati sejuknya udara. Hm......<br />Turun kebawah, sambil istirahat kita makan jagung rebus dari pedagang yang mangkal di dekat loket masuk. Yummy!!<br />Oya, hubungannya dengan tahi kuda.... Kebayang kan, karena letaknya yang begitu rupa, tidak semua pengunjung tahan berjalan naik turun bukit. Nah bagi mereka, pengelola bekerja sama dengan penduduk setempat menyediakan kuda sehingga pengunjung bisa tetap melihat ke-9 candi tersebut tanpa harus lelah-lelah berjalan kaki. Jalan kuda itu sama dengan trek untuk pejalan kaki dan kuda-kuda tersenut tidak diberi "Celana" sehingga ....yah, kalau panggilan alam mengharuskan, they just do there (gak mubngkin kam kalau mereka ke kamar mandi???) sehingga tahi-mya berceceran. JOROK BANGET. Tips bagi pengunjung: Pakailah sepatu kets. It will protect your feet from being contaminated by thet disgusting thing. He...he... <br />Tapi bagaimanapun, It was really fun and nice experience that I had .<br /><br /></td></tr><tr unselectable="on" hb_tag="1"><td style="FONT-SIZE: 1pt" height="1" unselectable="on"><div id="hotbar_promo"></div></td></tr></tbody></table>epusphahttp://www.blogger.com/profile/05808674959449123786noreply@blogger.com0