Sex education for the beginners
Maraknya kasus kekerasan sexual terhadap anak memicu keprihatinan semua orang tua, termasuk saya. Sebagai seorang guru, saya merasa harus melakukan sesuatu untuk membekali anak-anak agar bisa melindungi diri dan terhindar dari menjadi korban sexual harasshment.
Sebenarnya saya masih bingung menentukan pendekatan dan cara penyampaian yang tepat agar anak-anak paham dan bukannya malah menjadi penasaran shingga ingin mencoba. Namun tiba-tiba kesempatan untuk menyampaikan hal itu muncul ketika salah satu siswa bertanya," Miss, aurat itu apa tho?'
Saya jawab, " Aurat itu semua bagian tubuh yang ditutupi oleh celana dalam dan kaos dalam".
Siswa," O..gitu".
Selanjutnya terjadilah diskusi kelas yang heboh karena semua anak ingin bicara..
Saya," Iya. Nah..menurut kalian, boleh gak aurat itu dilihat orang lain?"
Siswa," Gak mau....gak boleh".
Saya," Lho kenapa kok gak boleh?"
Siswa, "Ya saru Miss/ ih..ya malu"
Saya," Betul. Jadi aurat ini tidak boleh dilihat orang lain. Juga tidak boleh dipegang orang lain".
Siswa," Lha kalau mama atau papa yang lihat?"
Saya," Ya tetap tidak boleh. Kecuali kalau kamu yang minta tolong karena auratmu sakit. Nah, itu baru boleh".
Siswa," Miss...miss..tapi kok auratku pernah dilihat sama dokter?"
Saya," Kalau dokter boleh, asal disitu ada mama atau papamu yang menemani dan kamu benar-benar sedang sakit".
Siswa," Miss..miss..tapi kemarin Kevin lihat auratku".
Saya," Lho kok bisa?"
Siswa," Kan waktu itu kita pipis bareng di kamar mandi"
Saya," Lho ya nggak boleh"
Siswa," Lha aku takut pipis sendirian Miss."
Saya," Kalau begitu, kalian boleh berdua ke kamar mandi, tapi kalau yang satu sedang pipis di dalam, yang satu nunggu diluar. Nanti gantian".
....daaaannnn......diskusi berlanjut dengan semua siswa ingin menceriterakan pengalamannya masing-masing.
Senin, 23 Mei 2016
Jumat, 20 Mei 2016
Inilah jadinya kalau guru suka nonton film.....
Saya penggemar berat film. Film Hollywood maupun Bollywood, Meski saya belum berani menonton film horror Thailand yang super menakutkan, tidak bisa menonton film Korea yang bikin baper atau film Jepang yang sering bikin menangis dan suka kesel kalau nonton film Indonesia. Tapi...yes.. I am a movie addict. Tak ada film yang dapat review bagus dan recommended yang tidak saya tonton.
Dan....akibatnya sering sekali cuplikan-cuplikan film itu muncul dikelas.
Seperti suatu ketika pada saat kami belajar tentang binatang dan manfaatnya bagi manusia, dimana disebutkan bahwa anjing adalah sahabat terbaik manusia, tiba-tiba muncul kalimat ini,"Seperti film tentang Hachiko, anjing yang sangat setia pada pemiliknya".
Atau ketika belajar tentang manusia sebagai mahluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa orang lain, muncul kalimat ini," Gak enak lho, hidup tanpa orang lain, gak ada keluarga ataupun teman. Seperti di film I Am Legend".
Suatu saat kita membahas tentang pertemanan, persahabatan dan kerjasama di sekolah maupun di masyarakat, muncul kata-kata," Seperti di film Laskar Pelangi itu lho".
Saya baru nyadar kalau terlalu banyak menyebut-nyebut judul film ketika anak-anak bilang,"Ayo Miss, nonton Hachiko, ayo miss, nonton I am Legend....yo miss, nonton Laskar Pelangi"
Saya penggemar berat film. Film Hollywood maupun Bollywood, Meski saya belum berani menonton film horror Thailand yang super menakutkan, tidak bisa menonton film Korea yang bikin baper atau film Jepang yang sering bikin menangis dan suka kesel kalau nonton film Indonesia. Tapi...yes.. I am a movie addict. Tak ada film yang dapat review bagus dan recommended yang tidak saya tonton.
Dan....akibatnya sering sekali cuplikan-cuplikan film itu muncul dikelas.
Seperti suatu ketika pada saat kami belajar tentang binatang dan manfaatnya bagi manusia, dimana disebutkan bahwa anjing adalah sahabat terbaik manusia, tiba-tiba muncul kalimat ini,"Seperti film tentang Hachiko, anjing yang sangat setia pada pemiliknya".
Atau ketika belajar tentang manusia sebagai mahluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa orang lain, muncul kalimat ini," Gak enak lho, hidup tanpa orang lain, gak ada keluarga ataupun teman. Seperti di film I Am Legend".
Suatu saat kita membahas tentang pertemanan, persahabatan dan kerjasama di sekolah maupun di masyarakat, muncul kata-kata," Seperti di film Laskar Pelangi itu lho".
Saya baru nyadar kalau terlalu banyak menyebut-nyebut judul film ketika anak-anak bilang,"Ayo Miss, nonton Hachiko, ayo miss, nonton I am Legend....yo miss, nonton Laskar Pelangi"
Rabu, 18 Mei 2016
Ist IGOS Meeting
Di sekolah kami ada pertemuan IGOS (Ikatan Guru Orang Tua siswa)
yang diadakan setiap bulan.
Pertemuan itu dimaksudkan sebagai ajang berbagi informasi, tempat curhat dan tanya jawab guru-orangtua sehingga proses belajar mengajar bisa berjalan lancar. Karena kalau ada masalah di kelas atau ada siswa yang mengalami kesulitan akademik, emosi maupun sosial bisa segera dibicarakan dan dicarikan jalan keluar.
Dalam pertemuan ini orang tua bebas bertanya dan mempertanyakan segala sesuatu mulai dari PR, kemajuan belajar siswa, sampai dengan kebijaksanaan guru, metode belajar maupun kegiatan kelas.
Nah...pada saat pertemuan IGOS yang pertama di kelas saya, ada orang tua murid yang bertanya,"Miss, apa anda bisa mengajar kelas 2?"
Duh....straight one!
Si Bapak membuat saya semakin gak PD saja. Well, memang itu juga pertanyaan yang ada di piiran saya saat itu. Tapi mendengarnya dari mulut orang lain dan dikatakan keras-keras.....kok ya menohok!!! Sakitnya tuh disini #tunjukdada.
Tapi justru pertanyaan itu yang menyemangati saya untuk selalu belajar...belajar....dan belajar agar saya bisa mengajar.
Di sekolah kami ada pertemuan IGOS (Ikatan Guru Orang Tua siswa)
yang diadakan setiap bulan.
Pertemuan itu dimaksudkan sebagai ajang berbagi informasi, tempat curhat dan tanya jawab guru-orangtua sehingga proses belajar mengajar bisa berjalan lancar. Karena kalau ada masalah di kelas atau ada siswa yang mengalami kesulitan akademik, emosi maupun sosial bisa segera dibicarakan dan dicarikan jalan keluar.
Dalam pertemuan ini orang tua bebas bertanya dan mempertanyakan segala sesuatu mulai dari PR, kemajuan belajar siswa, sampai dengan kebijaksanaan guru, metode belajar maupun kegiatan kelas.
Nah...pada saat pertemuan IGOS yang pertama di kelas saya, ada orang tua murid yang bertanya,"Miss, apa anda bisa mengajar kelas 2?"
Duh....straight one!
Si Bapak membuat saya semakin gak PD saja. Well, memang itu juga pertanyaan yang ada di piiran saya saat itu. Tapi mendengarnya dari mulut orang lain dan dikatakan keras-keras.....kok ya menohok!!! Sakitnya tuh disini #tunjukdada.
Tapi justru pertanyaan itu yang menyemangati saya untuk selalu belajar...belajar....dan belajar agar saya bisa mengajar.
I am back.....
Alhamdulillah..Thank God, finally I am back!
Setelah berhibernasi selama sekian tahun, akhirnya saya memutuskan untuk menulis lagi di blog ini.
Dengan lebih banyak inspirasi dari kelas: kisah lucu, cerita konyol, pengalaman yang mengharu biru, dan sebangsanya, hopefully I can write them all here.
Satu tahun terakhir ini saya harus mengajar kelas 2 SD.
Yes, I am a home-room teacher now!!
Kalau selama bertahun-tahun siswa saya sangat beragam mulai dari pelajar segala usia, mahasiswa, eksekutif, pengusaha dan terutama para dokter, sekarang setiap hari saya berhadapan dengan anak-anak kecil imut, lucu dan kelebihan energi!!
Pertama dapat tugas ini agak-agak khawatir juga. Do I have the qualifications needed by a home-room teacher? Am I able to deliver the concept of math? Bisakah saya mengajarkan pelajaran-pelajaran lain yang sudah sekian tahun gak pernah saya pelajari? .....dan seribu tanya tanda keraguan.
Tapi...Bismillah...saya mulai tugas yang menantang ini, dan...well..by the end of this academic year of 2015-2016, I can say that the process was fun! I learnt as much as the students did! maybe even more!!!
Alhamdulillah..Thank God, finally I am back!
Setelah berhibernasi selama sekian tahun, akhirnya saya memutuskan untuk menulis lagi di blog ini.
Dengan lebih banyak inspirasi dari kelas: kisah lucu, cerita konyol, pengalaman yang mengharu biru, dan sebangsanya, hopefully I can write them all here.
Satu tahun terakhir ini saya harus mengajar kelas 2 SD.
Yes, I am a home-room teacher now!!
Kalau selama bertahun-tahun siswa saya sangat beragam mulai dari pelajar segala usia, mahasiswa, eksekutif, pengusaha dan terutama para dokter, sekarang setiap hari saya berhadapan dengan anak-anak kecil imut, lucu dan kelebihan energi!!
Pertama dapat tugas ini agak-agak khawatir juga. Do I have the qualifications needed by a home-room teacher? Am I able to deliver the concept of math? Bisakah saya mengajarkan pelajaran-pelajaran lain yang sudah sekian tahun gak pernah saya pelajari? .....dan seribu tanya tanda keraguan.
Tapi...Bismillah...saya mulai tugas yang menantang ini, dan...well..by the end of this academic year of 2015-2016, I can say that the process was fun! I learnt as much as the students did! maybe even more!!!
Selasa, 24 Juli 2012
PUASA KALI INI...
Alhamdulillah...ketemu bulan puasa lagi tahun ini.
Meskipun baru berjalan 5 hari, tapi puasa hari ini telah memberikan cerita tersendiri. Dimulai dari hari sabtu lalu, ceritanya aku Pulkam alias pulang kampung. Ingin merasakan puasa bareng Ibu dan kakak-kakak. Dari pagi dah berharap mo makan tahu susur alias tahu isi sayuran. Sebelum buka puasa, dah minta tolong ponakan untuk beliin tahu susur itu. Tapi karena Ibunya juga minta dibeliin (dan rumahnya terpisah dari rumah Ibu), maka aku bilang,"Tahu susurnya ntar diantar kesini setelah you buka puasa,".
Setelah lama buka, si tahu susur belum juga dateng. Setelah Taraweh selesai, si ponakan nongol sambil bilang,"Sorry, tahu susurnya habis". Wah...nggak kesampaian deh makan tahu susur ...
Trus kemarin, ceritanya buatin cocktail alias es buah buat temen-temen. dari pagi dah disiapin segalanya, dah dimasukin kulkas. Rencananya siang-siang mo diambil agar bisa dibawa. Eh...pas siang gak ada kesempatan pulang n ambil es itu.......
Trus tadi pagi, eh...kesiangan bangun. Gak sahur deh...
Bagaimanapun puasa harus jalan terus. Ya allah, aku yakin, bukan karena makanan yang membuat aku kuat berpuasa, tapi hanya karena pertolongan-Mu jualah saya bisa menyelesaikan puasa hari ini. Amiiinnn...
Meskipun baru berjalan 5 hari, tapi puasa hari ini telah memberikan cerita tersendiri. Dimulai dari hari sabtu lalu, ceritanya aku Pulkam alias pulang kampung. Ingin merasakan puasa bareng Ibu dan kakak-kakak. Dari pagi dah berharap mo makan tahu susur alias tahu isi sayuran. Sebelum buka puasa, dah minta tolong ponakan untuk beliin tahu susur itu. Tapi karena Ibunya juga minta dibeliin (dan rumahnya terpisah dari rumah Ibu), maka aku bilang,"Tahu susurnya ntar diantar kesini setelah you buka puasa,".
Setelah lama buka, si tahu susur belum juga dateng. Setelah Taraweh selesai, si ponakan nongol sambil bilang,"Sorry, tahu susurnya habis". Wah...nggak kesampaian deh makan tahu susur ...
Trus kemarin, ceritanya buatin cocktail alias es buah buat temen-temen. dari pagi dah disiapin segalanya, dah dimasukin kulkas. Rencananya siang-siang mo diambil agar bisa dibawa. Eh...pas siang gak ada kesempatan pulang n ambil es itu.......
Trus tadi pagi, eh...kesiangan bangun. Gak sahur deh...
Bagaimanapun puasa harus jalan terus. Ya allah, aku yakin, bukan karena makanan yang membuat aku kuat berpuasa, tapi hanya karena pertolongan-Mu jualah saya bisa menyelesaikan puasa hari ini. Amiiinnn...
Rabu, 17 Agustus 2011
Endang..oh Endang Part 2
Dah pernah aku tulis, karena namaku Endang yang cukup pasaran, dihampir setiap lingkaran hidupku, pasti ada orang lain yang bernama Endang.
Gara-gara nama pula, seminggu yang lalu terjadi kegemparan di perumahanku.
Ceritanya sore itu ada mobil ambulans yang datang ke kompleks perumahanku. Mobil tersebut berhenti di depan rumah tetanggaku, crewnya, beberapa perawat, lengkap dengan masker dan sarung tangan, turun. Sopirnya juga turun dan nanya anak tetanggaku," rumah bu Endang yang mana?". Karena si anak masih kecil, dia teriak ke mamanya,"Ma, ada ambulan nyari tante Endang". Liat ambulan datang, juga perawat yang berpakaian "menyeramkan", tetanggaku langsung bingung dan memberitahu tetanggaku yang lain. Mengira ada hal buruk yang terjadi padaku, beramai-ramai para tetangga tersebut ke rumahku.
Diketuk-ketuk pintu rumahku. Sepi. Ketuk lagi. Sepi.
Tiba-tiba si sopir ambulan dapat telpon, nanyain kok ambulannya gak dateng-dateng.
Barulah semua sadar, Endang si calon penumpang ambulan adalah Endang yang tinggal di blok sebelah. Hanya karena nama!!!
Gara-gara nama pula, seminggu yang lalu terjadi kegemparan di perumahanku.
Ceritanya sore itu ada mobil ambulans yang datang ke kompleks perumahanku. Mobil tersebut berhenti di depan rumah tetanggaku, crewnya, beberapa perawat, lengkap dengan masker dan sarung tangan, turun. Sopirnya juga turun dan nanya anak tetanggaku," rumah bu Endang yang mana?". Karena si anak masih kecil, dia teriak ke mamanya,"Ma, ada ambulan nyari tante Endang". Liat ambulan datang, juga perawat yang berpakaian "menyeramkan", tetanggaku langsung bingung dan memberitahu tetanggaku yang lain. Mengira ada hal buruk yang terjadi padaku, beramai-ramai para tetangga tersebut ke rumahku.
Diketuk-ketuk pintu rumahku. Sepi. Ketuk lagi. Sepi.
Tiba-tiba si sopir ambulan dapat telpon, nanyain kok ambulannya gak dateng-dateng.
Barulah semua sadar, Endang si calon penumpang ambulan adalah Endang yang tinggal di blok sebelah. Hanya karena nama!!!
Kamis, 21 Juli 2011
Hare gene ngajar pakai LKS?????
Tahun ajaran baru ini sungguh saat terburuk bagi perjalanan profesiku sebagai guru. Betapa tidak???
Setelah bertahun-tahun aku ngajar dan diberi kebebasan untuk menentukan buku apa yang bisa aku pakai di kelas agar bisa membuat siswa bisa BICARA sekaligus sesuai dengan materi yang harus dicover dalam kurikulum, tiba-tiba tahun ini aku DIPAKSA memakai buku tertentu. Aku tidak tahu atas dasar apa si penentu ini memilih buku yang tampilan covernya sudah tidak menarik, apalagi isinya. Masak untuk kelas 1, pelajaran pertama adalah (jreng..jreng..jreng..) NUMBERS. Aku hanya membayangkan, kalau kita ketemu anak kecil dan pengin tahu tentang dia, kita kan gak pernah nanya,"Aih..cantik sekali, ini angka berapa ya???". Pastilah kita bilang,"Halo cantik, namanya siapa?"
Karena sudah diputuskan, mau suka tidak suka, aku harus menjalankan keputusan.
Dan... tahun pelajaranpun dimulai. Pas masuk kelas 4, anak-anak dah duduk rapi, dengan buku siap diatas meja. Ketika kulihat, alamak...ada LKS disitu. Muridnya nanya,"Miss, kok bukunya jelek banget, gak seperti punya kakakku dulu. Huh..LKS".
Muridku aja bilang begitu, dalam hati aku juga bilang,"Hare gene ngajar pakai LKS????"
Mending kalau LKSnya bermutu. Ini....
Setelah bertahun-tahun aku ngajar dan diberi kebebasan untuk menentukan buku apa yang bisa aku pakai di kelas agar bisa membuat siswa bisa BICARA sekaligus sesuai dengan materi yang harus dicover dalam kurikulum, tiba-tiba tahun ini aku DIPAKSA memakai buku tertentu. Aku tidak tahu atas dasar apa si penentu ini memilih buku yang tampilan covernya sudah tidak menarik, apalagi isinya. Masak untuk kelas 1, pelajaran pertama adalah (jreng..jreng..jreng..) NUMBERS. Aku hanya membayangkan, kalau kita ketemu anak kecil dan pengin tahu tentang dia, kita kan gak pernah nanya,"Aih..cantik sekali, ini angka berapa ya???". Pastilah kita bilang,"Halo cantik, namanya siapa?"
Karena sudah diputuskan, mau suka tidak suka, aku harus menjalankan keputusan.
Dan... tahun pelajaranpun dimulai. Pas masuk kelas 4, anak-anak dah duduk rapi, dengan buku siap diatas meja. Ketika kulihat, alamak...ada LKS disitu. Muridnya nanya,"Miss, kok bukunya jelek banget, gak seperti punya kakakku dulu. Huh..LKS".
Muridku aja bilang begitu, dalam hati aku juga bilang,"Hare gene ngajar pakai LKS????"
Mending kalau LKSnya bermutu. Ini....
Langganan:
Postingan (Atom)