Kamis, 19 Februari 2009

Kejarlah daku....

Diawal-awal kerja, saya tinggal di sebuah kamar kost. Segala milik saya ada di dalam kamar itu, termasuk sebuah aquarium dimana saya memelihara dua ekor ikan mas koki plus seekor ikan sapu-sapu untuk menjaga kebersihan dinding aquarium.. Saya tempatkan aquarium itu di kaki tempat tidur karena saya senang mendengarkan suara gemercik air yang kata para spikolog bisa membuat kita relax, bisa membuat debar jantung melambat, dan bisa menyehatkan secara mental. Tapi bagi saya, hal itu mengingatkan pada desa saya, pada gemericik suara air di saluran irigasi di belakang rumah (dan karena mepet pet dengan kamar, maka itulah nyanyian nina bobo saya waktu kecil).
Kembali ke aquarium. Setiap kali pulang kerja, kira-kitra jam 9 malam, hal pertama yang saya lakukan adalah telungkup di kasur sambil memperhatikan dan memberi makan ikan-ikan didalam aquarium itu. Dari kegiatan itu, ada satu pelajaran hidup yang saya dapatkan. Jauh sebelum itu sebenarnya saya sudah sering mendengar nasehat dari orang-orang yang lebih tua. Jika kita tidak mendapatkan yang kita inginkan, mereka sering berkata : Yah..belum rejeki kamu. Atau ketika kita ragu apakah proyek/bisnis kita akan lancar, mereka sering bilang: Kalau memang rejekimu, pasti segalanya akan lancar. Semacam mantra untuk menyatakan Don't worry, everything has been taken cared of by HIM. Jadi gak perlu nggege mongso (kata Alm. Presiden Suharto), gak perlu khawatir. Saya tidak begitu memahami hal itu, juga gak benar-benar peduli denga semua kata-kata tersebut sampai saya melihat ikan sapu-sapu di aquarium saya.
Pernah lihat ikan sapu-sapu makan? Belum??? Sekedar ilustrasi, ini nih yang terjadi pas ikan sapu-sapu makan: Mulutnya yang lebar banget itu menempel pada kaca aquarium, secara ritmis dan konstan membuka dan menutup. Alhasil, kadang-kadang makanan yang tepat diatas/disamping/dibawah mulutnya gak bisa masuk. Padahal secara nyata, sepertinya, secara teori, dia tinggal membuka mulut, dan makan itu secara otomatis akan jatuh kedalamnya. Tapi nyatanya??? Gak selalu begitu. Kadang-kadang ada yang masuk mulutnya, kadang-kadang malah terlempar jauh dari mulutnya. Melihat itu setiap hari jadi menimbulkan kesadaran dalam diri saya. Kadang kita telah berusaha sekuat tenaga, dengan segenap usaha dan doa tapi hasilnya rejeki itu gak ketangkap juga. Kadang gak ada angin gak ada hujan. Gak ada usaha yang kita lakukan. Bahkan terpikirkanpun tidak. Tapi tiba-tiba seseorang ngasih kita amplop (katanya untuk sesuatu. Padahal waktu kita mengerjakan kegiatan itu kita gak pernah berharap dapat imbalan uang), tiba-tiba seseorang ngasih proyek dengan dana gede.
You know, since then on, I slow down a little bit in cathing anything that I want to catch. Yang pasti usaha, hasilnya....? Toh sudah ada yang mengatur.
Just remember ikan sapu-sapu when you feel down.

Tidak ada komentar: