Minggu, 11 Januari 2009

Inikah wajah kita????

Saya punya murid. Saya tahu dia seorang yang religious. Itu kelihatan dari kata-katanya, tingkah lakunya dan kegiatan keagamaannya. Dalam berpendapat, dia selalu menggunakan kata-kata yang cerdas dan santun, mengutarakannya dengan jernih ndan tenang, tidak pernah meledak-ledak. Dia adalah jenis murid yang akan disukai oleh guru manapun dan apapun. Menurut saya dia adalah seseorang yang berperilakju bagus dan berakhlak bagus pula.
Sampai suatu sore, saya bertemu dan ngobrol sama dia. Saya tanya,"Jadi, apa kesibukan anda sekarang?". Dia jawab,"Yah..nyambi-nyambi jualan buku". "Buku apa?" saya tanya. Buku-buku murah Miss. Ya ada Laskar Pelangi, Ayat-ayat Cinta, Sang Pemimpi...banyaklah. Pokoknya tembakan buku-buku laris-lah". "Ha??? Bukannya itu ilegal?" saya tanya. "Iya sih, tapi banyak orang yang beli lho. Kan murah. Banyak kok mahasiswa yang beli. Kan untung saya" "Bukannya itu haram? Tidak sayang sholatnya? 40 hari sholat gak ada artinya lho" Saya bilang. "Gimana ya, saya butuh uangnya" dia bilang. Akhirnya kita ngebahas panjang lebar masalah ini, dengan dia tetap keukeuh menjalankan bisnis ini. Satu hal yang membuat saya benar-benar prihatin, ketika dia bilang,"ya.. semua orang juga melakukan hal yang sama Miss. Saya tahu ini haram, saya tahu ini ilegal ("makanya jangan sampai ketahuan yang berwajib", dia bilang), tapi saya kan dapat uang lumayan. Lagian semua orang melakukannya".
Inikah potret anak muda kita?? Apakah mereka begitu karena kita-kita yang lebih tua yang mereka contoh?? Jadi.....inikah wajah kita??? Saya jadi khawatir, jangan-jangan memang seperti itulah kita. Membutakan mata, mematikan hati hanya karena uang dan karena orang lain melakukannya.

1 komentar:

Je mengatakan...

Mbak,...bukan mereks mencontoh orang-orang seperti, mbak. I know you... :)
Mungkin sekarang waktunya mbak yang membuat dia mencontoh mbak. It's a challenge from me. Wud u take that?
(Mbak yang saya tau tidak pernah melewatkan sebuah tantangan apapun) :)