Senin, 23 Mei 2016

Sex education for the beginners 

Maraknya kasus kekerasan sexual terhadap anak memicu keprihatinan semua orang tua, termasuk saya. Sebagai seorang guru, saya merasa harus melakukan sesuatu untuk membekali anak-anak agar bisa melindungi diri dan terhindar dari menjadi korban sexual harasshment.
Sebenarnya saya masih bingung menentukan pendekatan dan  cara penyampaian yang tepat agar anak-anak paham dan bukannya malah menjadi penasaran shingga ingin mencoba. Namun tiba-tiba kesempatan untuk menyampaikan hal itu muncul ketika salah satu siswa bertanya," Miss, aurat itu apa tho?'
Saya jawab, " Aurat itu semua bagian tubuh yang ditutupi oleh celana dalam dan kaos dalam".
Siswa," O..gitu".
Selanjutnya terjadilah diskusi kelas yang heboh karena semua anak ingin bicara..
Saya," Iya. Nah..menurut kalian, boleh gak aurat itu dilihat orang lain?"
Siswa," Gak mau....gak boleh".
Saya," Lho kenapa kok gak boleh?"
Siswa, "Ya saru Miss/  ih..ya malu"
Saya," Betul. Jadi aurat ini tidak boleh dilihat orang lain. Juga tidak boleh dipegang orang lain".
Siswa," Lha kalau mama atau papa yang lihat?"
Saya," Ya tetap tidak boleh. Kecuali kalau kamu yang minta tolong karena auratmu sakit. Nah, itu baru boleh".
Siswa," Miss...miss..tapi kok auratku pernah dilihat sama dokter?"
Saya," Kalau dokter boleh, asal disitu ada mama atau papamu yang menemani dan kamu benar-benar sedang sakit".
Siswa," Miss..miss..tapi kemarin Kevin lihat auratku".
Saya," Lho kok bisa?"
Siswa," Kan waktu itu kita pipis bareng di kamar mandi"
Saya," Lho ya nggak boleh"
Siswa," Lha aku takut pipis sendirian Miss."
Saya," Kalau begitu, kalian boleh berdua ke kamar mandi, tapi kalau yang satu sedang pipis di dalam, yang satu nunggu diluar. Nanti gantian".
....daaaannnn......diskusi berlanjut dengan semua siswa ingin menceriterakan pengalamannya masing-masing.  

Tidak ada komentar: